Seni tari ada sejak jaman primitif, Hindu sampai Islam. Menari
bertujuan menyatukan jiwa dalam gerakan luluh. Indah, sopan dan selaras
gendhing pengiring. Untuk upacara adat dan sarana persembahan. Jaya pada
masa kerajaan Kediri, Singosari dan Majapahit ( pemerintahan Hayam
Wuruk ). Pusatnya di Keraton Surakarta
dan Puro Mangkunegaran. Meluas ke Jawa Tengah hingga pulau Jawa.
Ahlinya, keluarga Sri Susuhunan dan kerabat keraton. Macam tari gaya
Surakarta : Serimpi, Bedaya, Gambyong, Wireng, Prawirayuda,
Wayang-Purwa Mahabarata-Ramayana. Khusus di Mangkunegaran ada tari
Langendriyan dari kisah Damarwulan.
Tari Serimpi, tarian keraton masa silam yang lembut, agung dan
menawan. Tari Serimpi ada sejak Prabu Amiluhur masuk kraton. Serimpi
Sangopati karya Sri Susuhunan Pakubuwono IX ( 1861-1893 ).
Sangopati berasal dari kata “sang apati”, sebutan bagi calon pengganti
raja. Beliau berkenan mengubah Sangupati menjadi Sangopati ( bekal mati
), karena kolonial Belanda memaksa Pakubuwono menyerahkan tanah pesisir
Jawa pada Belanda. Pada perundingan tersebut, Pakubuwono menyuguhi tari
Serimpi Sangopati. Pistol yang dipakai menari sesungguhnya diisi peluru
tajam, yang dapat digunakan untuk mengorbankan nyawa. Sampir putih
bermakna suci nan tulus. Pakubuwono IX terkenal sangat berani menentang
pendudukan Belanda.
Pakubuwono VI ditembak mati Belanda, putra mahkota membalas dengan bekal mati.
Kematian sang ayah ( Pakubuwono VI ), yang membuat Pakubuwono IX
demikian. Pakubuwono VI ( pahlawan nasional Indonesia ) ditembak mati
Belanda saat dibuang keluar Jawa. Pakubuwono IX masih berumur 3 bulan
dalam kandungan ibunda prameswari GKR Ageng, sehingga dua paman
Pakubuwono IX menjadi Pakubuwono VII dan Pakubuwono VIII. Pakubuwono IX
baru meneruskan tahta setelah berusia 31 tahun. Setelah Pakubuwono IX
wafat tahun 1893 di usia 64 tahun, Pakubuwono X mengganti nama Serimpi
Sangupati yang kerap digelar di lingkungan keraton ini menjadi Serimpi
Sangopati, yang adalah siasat mengalahkan musuh ( Belanda ). Agar
perundingan ( sekitar tahun 1870-an ) gagal, sehingga pihak keraton tak
perlu melepas pesisir utara dan hutan jati. Semua perbuatan manusia
hendaknya untuk memelihara keselamatan dan kesejahteraan hidup. Hawa
nafsu harus dikendalikan.
Serimpi sinonimnya empat. Empat putri ( air, api, angin dan tanah ),
melambangkan 4 penjuru angin dan terjadinya manusia. Batak, Gulu, Dhada
dan Buncit, nama perannya. Komposisi segi 4 melambangkan tiang pendopo.
Kecuali Serimpi Renggowati yang ditarikan 5 orang. Menurut Dr. Priyono
Serimpi, juga bisa dikaitkan ke akar kata “impi” ( mimpi ). Tarian
gemulai sepanjang ¾ hingga 1 jam seperti membawa orang ke alam mimpi.
Gamelan Jawa merdu mengiringi. Di tengah tarian, 4 penari memberikan
gelek minuman keras pada pihak Belanda. Belanda pun mabuk sampai
perundingan gagal dan beberapa daerah bisa diselamatkan. Para prajurit
wanita ( penari Serimpi ) itu kemudian menjadi sasaran kemarahan
Belanda. Siapa menduga, penari bisa sepatriotis ini ? Mengharukan.
Saat ini, tari Serimpi masih sering digelar, namun adegan minum arak
hanya dilakukan simbolis, bukan arak sungguhan. Serimpi Anglir Mendhung
yang sakral ( 60 menit ). Serimpi Anglirmendhung ( 11 menit ) dan
Serimpi Gondokusumo ( 15 menit ) yang inovatif. Konsumsi masa kini.
Jadi, sesibuk apa pun anda, masih sempat nonton tari tradisi bangsa
sendiri, kan ? Sekaligus memupuk rasa cinta tanah air pada anggota
keluarga. Kalau bukan kita sendiri yang melestarikan, siapa lagi ?
0 komentar:
Posting Komentar